ALOKASI AIR DAS SEPUTIH SEBAGAI UPAYA PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR BERKELANJUTAN

Lilik Ariyanto

Abstract


Air merupakan sumber kehidupan bagi manusia dan makhluk hidup lainnya. Sifat air sangat berbeda dibandingkan dengan sumber daya lainnya, sebab air merupakan sumber daya yang mengalir (flowing resources), tidak mengenal batas administrasi, dan kebutuhannya sangat bergantung pada waktu, ruang, jumlah dan mutu. Seiring semakin bertambahnya jumlah penduduk dan berkembangnya kehidupan sosio-ekonomi masyarakat, maka akan menyebabkan meningkatnya kebutuhan akan air. Hal ini akan menyebabkan air semakin menjadi barang yang langka pada saat tertentu untuk beberapa lokasi yang rawan kekurangan air. DAS Seputih merupakan salah satu DAS utama di Provinsi Lampung yang masuk ke dalam Wilayah Sungai Seputih-Sekampung yang dikategorikan sebagai Wilayah Sungai strategis nasional yang memiliki potensi ketersediaan air yang besar sekaligus dimanfaatkan untuk pemenuhan kebutuhan air Irigasi pada Daerah Irigasi seluas 15.854 Ha di Ajibaru dan 1.895 Ha di Pengubuan. Dengan ketersediaan air yang ada maka perlu diperhitungkan dan direncanakan pengalokasian air agar dapat memenuhi kebutuhan air untuk daerah di sekitarnya. Untuk mengetahui besaran kebutuhan air, maka diperlukan analisis data dan proyeksi perhitungan kebutuhan air yang terdiri dari kebutuhan air penduduk, ternak, industri, pemeliharaan sungai dan kebutuhan air Irigasi. Sedangkan potensi ketersediaan air dapat diperkirakan dengan pendekatan empiris menggunakan pengalihragaman hujan menjadi aliran sebagai control dari analisis data pengamatan tinggi muka air pada bangunan pengambilan yang ada. Berdasarkan analisis data dan perhitungan alokasi air diketahui bahwa untuk DAS Seputih (Ajibaru) tingkat ketersediaan air rata-rata sebesar 16.91 m3/s, Kebutuhan air rata-rata sebesar 8.25 m3/s, sehingga kondisi Neraca Air pada surplus sebesar 8.66 m3/s, sedangkan pada DAS Seputih (Pengubuan) ketersediaan air rata-rata sebesar 7.88 m3/s, Kebutuhan air rata-rata sebesar 1.72 m3/s, sehingga kondisi Neraca Air surplus sebesar 6.16 m3/s sehingga kondisi neraca air dapat dikategorikan surplus untuk dapat dilaksanakan pengalokasian air untuk memenuhi kebutuhan air yang ada

Full Text:

PDF


DOI: https://doi.org/10.33365/jice.v3i02.2136

Refbacks

  • There are currently no refbacks.



JICE : Journal of Infrastructural in Civil Engineering
Published by Universitas Teknokrat Indonesia
Organized by Program Studi S1 Teknik Sipil, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer
W: http://ejurnal.teknokrat.ac.id/index.php/jice
E : jice@teknokrat.ac.id.
Jl. Zainal Abidin Pagaralam, No.9-11, Labuhan Ratu, Bandarlampung

Creative Commons License
JICE is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.